Pages

Mengenai Saya

Foto saya
Architecture of Gunadarma University. My Dream = Senior Architect!!! :')
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 09 Juni 2018

KONSERVASI ARSITEKTUR - BAB 4


BAB 4
USULAN PENANGANAN PELESTARIAN
           
Museum Tekstil Jakarta yang dalam sejarahnya merupakan sebuah museum tekstil terbesar di Indonesia harus dijaga dan dilestarikan. Penanganan pelestarian untuk bangunan Museum Tekstil Jakarta ini menurut saya dapat di terapkan dengan beberapa metode. Metode tersebut adalah Pemeliharaan, Preservasi, dan Adaptasi.

Jenis metode yang dipakai:
1.      Pemeliharaan adalah perawatan yang terus menerus dari bangunan , makna dan penataan suatu tenmpat dan harus dibedakan dari perbaikan. Perbaikan mencakup restorasi dan rekonstruksi dan harus dilaksanakan sesuai dengannya.
2.      Preservasi adalah mempertahankan (melestarikan) yang telah dibangun disuatu tempat dalam keadaan aslinya tanpa ada perubahan dan mencegah penghancuran.
3.      Adaptasi adalah merubah suatu tempat sesuai dengan penggunaan yang dapat digabungkan.


BIMA HARYADI, KONSERVASI ARSITEKTUR, GUNADARMA, ARSITEKTUR

Gambar 4.1 Fasad depan Museum Tekstil Jakarta

Pemeliharaan bangunan Museum Tekstil Jakarta ini dengan menjaga kondisi bangunan yang dijadwal secara rutin, dari pemeliharaan bagian taman depan, taman tengah, bangunan galeri, pendopo batik, Gedung penyimpanan, dan ruangan lainnya tetap dalam keadaan yang baik.

BIMA HARYADI, KONSERVASI ARSITEKTUR, GUNADARMA, ARSITEKTUR
Gambar 4.2 Site Plan Museum Tekstil Jakarta



Jika dilihat dari bentuk fasad dan siteplan Museum Tekstil Jakarta, bangunan ini sangat unik dan kental akan sejarahnya. Preservasi fasad  berbentuk bangunan jaman kolonial yang simetris dan kokoh yang menjadi ikon sebuah museum harus dilestarikan. Bentuk siteplan juga masih memiliki ciri bangunan kolonial dengan perletakan masa bangunan yang simetris juga harus dipertahankan dan dilestarikan.
Lalu pengelola juga jika ingin merenovasi bangunan tersebut tidak boleh sembarang meletakkan massa bangunan dan memuat fasad bangunan yang tidak sesuai dengan kondisi bangunan eksisting. Bangunan baru harus menyesuaikan keadaan letak bangunan-bangunan disekitarnya. Fasad bangunan juga sebisa mungkin dibuat simetris mangikuti bentuk bangunan yang ada.

BIMA HARYADI, KONSERVASI ARSITEKTUR, GUNADARMA, ARSITEKTUR
Gambar 4.3 Pendopo workshop batik

Bagian yang tidak kalah penting dalam bangunan ini dan merupakan bagian vital dalam Museum ini, yaitu bangunan pendopo batik. Dimana pada bangunan ini pengunjung dapat merasakan bagaimana caranya membatik. Pengunjung dapat belajar dengan para pengrajin yang ada di museum tersebut. Pendopo batik ini sangat perlu dijaga dan dilestarikan, bahkan jika perlu selalu diadalan kegiatan atau event rutin di tiap bulannya. Supaya lebih banyak lagi pengunjung atau wisatawan yang dating untuk mengedukasi mereka tentang batik Indonesia.


Mengadaptasi sesuatu yang baru juga perlu diterapkan di beberapa titik pada are Museum ini, untuk mengenalkan suasana baru yang dapat dikonsumsi oleh pengunjung.

           
Gambar 4.4 Board History of Batik Indonesia

Mungkin hal baru yang dapat di adaptasi dan diterapkan pada area outdoor Museum ini adalah Board seperti ini. Board ini dapat menampilkan sejarah masing-masing batik yang ditampilkan oleh layar pada board tersebut.

BIMA HARYADI, KONSERVASI ARSITEKTUR, GUNADARMA, ARSITEKTUR
Gambar 4.5 Objek Selfie

Lalu mengadaptasi beberapa spot dengan menjadikannya objek selfie pengunjung. Dimana terdapat bidang yang menampilkan jenis-jenis batik yang sangat indah. Sehingga mampu menarik minat pengunjung datang untuk sekedar berselfie ria. Dan mungkin kedepannya nanti dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang dating untuk mencaritahu tentang batik Indonesia.







 

Blogger news

Blogroll

About